Zoom Bawa Fitur Perlindungan Keamanan untuk Pengguna Gratis

Zoom Bawa Fitur Perlindungan Keamanan untuk Pengguna Gratis

Zoom termasuk salah satu aplikasi yang memungkinkan kemudahan komunikasi berbasis video call dengan lebih banyak jumlah pengguna dan juga layanan kenyamanan, karena memang tidak mudah terputus. Semakin kesini memang kian banyak diantara jumlah pengguna layanan yang satu ini. apalagi semenjak wabah virus Corona datang menyerang. Banyak diantara negara yang memberlakukan sistem pembelajaran secara daring atau online. Zoom ini banyak dipakai karena dapat melakukan konferensi online dengan lebih banyak orang sekaligus. Tak hanya untuk kebutuhan belajar mengajar saja, melainkan juga dipakai bekerja hingga meeting.

Dengan semakin banyaknya jumlah pengguna dari Zoom ini, membuat pihaknya juga mulai berinovasi dengan membesutkan beberapa fitur-fitur baru kedalam Zoom ini. Di awal bulan Juni ini pihak Zoom mengatakan bahwa nantinya hanya pelanggan premium atau yang membayar saja yang nantinya akan mendapatkan fitur end-to-end, namun ternyata pihak Zoom ini kemudian berubah pikiran. Melalui blog resmi, CEO dari Zoom yaitu Eric S. Zuan mengatakan bahwa fitur keamanan dari Zoom tersebut nantinya akan diberikan secara gratis kepada setiap pelanggan atau pengguna, termasuk diantaranya adalah pengguna gratis juga tetap bisa mendapatkan fitur keamanan ini.

Sebagaimana beberapa aplikasi komunikasi lainnya yang juga memberikan fitur keamanan yaitu enkripsi data end-to-end maka nyatanya Zoom sendiri juga membesutkan hal tersebut, diberikan kepada semua pengguna mereka, baik itu yang gratis maupun yang berbayar. Fiture tersebut akan mulai diuji coba untuk semua pengguna Zoom di awal bulan Juli mendatang. Hanya saja memang fitur tersebut harus diaktifkan secara manual oleh pihak pengguna sendiri, tidak diaktifkan secara otomatis oleh pihak Zoom.

Hal ini dapat dilakukan secara mudah, dimana nantinya pengguna yang berperan sebagai host dalam konferensi video tersebutlah yang akan mengaktifkan maupun menonaktifkan fitur keamanan ini pada setiap rapat yang diadakannya. Karena memang kehadiran dari enkripsi ini nantinya akan membatasi sejumlah fitur dan juga fungsi ketika konferensi video tengah dilangsungkan. Agar nantinya data pengguna tersebut juga tidak akan disalahgunakan. Maka Zoom juga akan mewajibkan pengguna untuk melakukan verifikasi indentitas mereka, yaitu dengan menggunakan nomor ponsel.

Dengan adanya enkripsi ini, maka Zoom juga mengklaim bahwa privasi pengguna nantinya juga akan semakin terjaga saat melakukan konferensi video tersebut. Karena dulunya rencana dari Zoom yang hanya akan memberikan jaminan keamanan dari enkripsi end-to-end ini kepada pengguna yang berbayar banyak diprotes oleh para pengguna mereka. Melalui Twitter maka pengguna juga mengkritisi kebijakan tersebut yang mengatakan bahwa Zoom pilih kasih dalam menerapkan keberadaan fitur keamanan tersebut.

Sehingga kemudian konsultan keamanan Zoom juga memberikan penjelasan terkait dengan hal tersebut. Dijelaskan bahwa Zoom kesulitan di dalam menyeimbangkan cara untuk meningkatkan privacy dan juga mengurangi penyalahgunaan terhadap produknya. Penyalahgunaan ini diantaranya adalah mengacu pada beberapa tindakan ilegal yang terjadi pada aplikasi tersebut. Mengingat pada beberapa waktu lalu Zoom juga sempat mendapatkan ujaran kebencian, hingga konten-konten yang berbau eksploitasi anak. Sejalan dengan kondisi pandemi virus Corona seperti saat ini pengguna Zoom memang mengalami peningkatan yang cukup drastis, termasuk diantaranya di seluruh dunia. Apalagi dalam dunia pendidikan sampai dengan dunia bisnis. Karena memang memungkinkan masyarakat lebih mudah terhubung untuk melakukan konferensi video secara online dengan lebih banyak peserta, lebih nyaman dan juga aman.

No Comments

Post a Comment

Comment
Name
Email
Website

x Logo: Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security