Smartfren Bertekad Memasang Jaringan di Rute MRT

Smartfren Bertekad Memasang Jaringan di Rute MRT

Mass Rapid Transport atau MRT yang belum lama ini telah diresmikan langsung oleh presiden Indonesia, bapak Joko Widodo dan juga gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu, dianggap Mass rapid transport atau MRT ini bisa menjadi solusi kemacetan di Jakarta dan juga bukan hanya itu namun MRT juga bisa menjadi transportasi publik dan juga investasi Negara dalam hal transportasi untuk waktu yang bakan datang.

Seperti yang dikatakan Deputy CEO of Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim, Tentu saja kami tertarik untuk memasang jaringan di rute MRT Jakarta. Kami (Smartfren) kan maunya ada, dimana pelanggan berada. Kalau kami tidak ada atau absen di MRT Jakarta artinya ada layanan yang terputus dengan pelanggan, tambah Djoko, dirinya juga mengungkapkan bahwa saat ini perseroan tengah finalisasi negosiasi dengan penyedia jaringan telekomunikasi pasif untuk MRT Jakarta, yaitu Tower Bersama. Ini sekarang sedang cocokin harga, Semoga lancar semua tambahnya.

Sementara itu Presiden Direktur Smartfren yaitu Merza Fachys mengakui diskusi dengan Tower Bersama terus berjalan. Dirinya mengungkapkan “Mudah-mudahan segera final negoisasinya. Kami maunya sisi teknis oke, nantinya komersial jalan paralel jadi harapannya bersamaan selesainya,

namun Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengakui semua operator seluler tengah bernegosiasi dengan perseroan sebagai penyedia sarana telekomunikasi di MRT Jakarta.
“Semua tengah dalam tahapan finalisasi dan komunikasi lancer, tak seperti banyak yang Anda dengar, kesannya bakal mentok saja ini prosesnya (negosiasi). Namun selama tahapan negosiasi kan ada Non Disclosure Agreement (NDA) yang harus dihormati, jadi kami tak bisa kasih informasi secara detail,” ujar Helmy

Dirinya juga mengingatkan, dalam penetapan biaya sewa dari sarana infrastruktur telekomunikasi di MRT Jakarta juga tak hanya tergantung pada perseroan tetapi ada aturan main yang nantinya akan disepakati bersama dengan PT MRT Jakarta.
“Kami tak bisa seenaknya saja menetapkan tarif sewa kepada operator, ini ada kewajiban setoran pendapatan ke PT MRT Jakarta dan juga lainnya. Hal yang pasti kami kasih kesempatan yang sama untuk semua operator pasang perangkat trial gratis,” tutup Direktur Tower bersama Tersebut.

Seperti yang kita ketahui mass rapid transport atau MRT Jakarta yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Minggu (24/3) lalu. Namun Sayangnya, hingga peresmian, hanya sinyal Telkomsel saja yang bisa dinikmati sepanjang 13 stasiun oleh para penumpang moda transportasi itu. Padahal, MRT Jakarta dan juga bersama mitranya telah menyediakan antena In buiilding Solution (IBS) di 408 titik pada 13 lokasi yang dilalui moda tersebut sepanjang 15,6 Km. Ada juga antena repeater sepanjang rel (24,9 km), ruang BTS (8), dan backhaul ke fiber optik masing-masing calon penyewa. Kapasitas tersebut yang disediakan meliputi sebanyak 74 sektor.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara juga mengharapkan bahwa semua operator seluler memberikan layanan di semua rute yang dilalui transportasi MRT Jakarta.
“Idealnya semua operator memang harus ada di rute dan stasiun MRT Jakarta, baik itu di tunnel (terowongan bawah tanah) atau di atas tanah. Kita kan maunya seperti di Singapura, orang bisa komunikasi dimana saja saat menggunakan MRT,” Ujar bapak Menkominfo Rudiantara.

No Comments

Post a Comment

Comment
Name
Email
Website

x Logo: Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security