Rumusan Menghitung kwh Token Listrik

Rumusan Menghitung kwh Token Listrik

Pemakaian listrik pastinya sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat modern seperti sekarang ini. Karena hampir semua kegiatan mengandalkan listrik, tak hanya sebagai sarana penerangan saja. Melainkan jika seandainya Anda juga ingin menggunakan perangkat elektronik rumah tangga mau tidak mau juga memakai listrik sebagai sumber energinya. Sehingga tak heran jika seandainya biaya kebutuhan akan energi yang satu ini kian lama juga kian mengalami peningkatan, apalagi bagi mereka yang sudah ketergantungan dalam pemakaiannya.

Hal tersebutlah yang kemudian membuat beberapa kalangan memutuskan untuk mengganti sistem listrik pasca bayar mereka dengan menggunakan listrik prabayar. Sistem yang satu ini agaknya memang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan pasca bayar, dimana nantinya Anda harus mengisi meteran listrik dengan token pulsa terlebih dahulu, baru nantinya akan bisa digunakan untuk menikmati aliran listrik tersebut sesuai dengan isi tokennya, sehingga jika seandainya habis maka aliran daya secara otomatis juga akan terputus. Hal ini sebenarnya jadi salah satu upaya penghematan pemakaian listrik.

Karena untuk sistem pasca bayar secara tidak sadar terkadang tidak sudah menggunakan listrik dalam jumlah yang banyak, baru terlihat ketika masa pembayarannya, tagihan menjadi membengkak. Agaknya Anda sebagai pengguna aliran listrik dari PLN juga wajib untuk mengetahui bagaimana cara di dalam menghitung kWh listrik tersebut, sehingga bisa memperkirakan jumlah yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, rumusnya adalah:

Rumus untuk perhitungannya sendiri adalah daya yang terpasang x 750 jam /1000

Namun juga harus diketahui bahwa ada beberapa komponen biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat disini, diantaranya adalah:

  1. Biaya admin, dimana nantinya masyarakat akan dikenai dengan pemotongan biaya admin ketika membeli token listrik, nilainya sendiri berbeda-beda, tergantung dari seberapa besar nilai token yang ingin dibeli tersebut. Biasanya jika pembelian lewat ATM sendiri maka setidaknya harus keluar biaya sekitar 4 ribu rupiah.
  2. Biaya materai, tergantung dari nilai pembelian token pulsa tersebut, namun umumnya untuk pembelian pulsa listrik di bawah angka 250 ribu rupiah, maka nantinya konsumen tidak akan dikenai dengan biaya materai tersebut.
  3. PPJ, dikenal juga sebagai pajak penerangan jalan, setiap daerah akan dikenai tarif PPJ yang berbeda-beda, sehingga harus disesuaikan dengan lokasi atau kota Anda sendiri.
  4. Nilai token, nilai token atau pulsa listrik yang dibeli tersebut.
  5. Nilai kWh yang didapatkan, seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa untuk mendapatkan nilai kWh maka bisa diberlakukan rumus yaitu daya yang terpasang x 750 jam /1000.

Harus diketahui juga bahwa untuk tarif dasar listrik prabayar untuk setiap golongan rumah ini agaknya juga berbeda-beda, diantaranya adalah golongan R1 daya 450 VA yang dikenai dengan 415 rupiah untuk per kWh, kemudian sampai dengan pelanggan 6.600 VA ke atas yang nilai tarifnya akan semakin mahal. Hal ini digunakan untuk membedakan segmen yang memakai listrik tersebut.

Jangan sampai salah di dalam menghitung, karena ini sebenarnya juga sudah masuk sebagai salah satu kebutuhan dasar untuk keluarga di rumah. Semakin banyak perangkat elektronik yang dipakai di rumah, secara otomatis akan mempengaruhi besar kecilnya biaya listrik bulanan yang harus dikeluarkan tersebut. Salah satu upaya untuk menghematnya selain dengan membatasi jumlah atau durasi pemakaian, maka Anda bisa membeli perangkat elektronik yang hemat daya atau wattnya rendah.

No Comments

Post a Comment

Comment
Name
Email
Website

x Logo: Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security