
Huawei dan Google Berhenti Kerjasama
Belakangan ini hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat memang tengah memanas, dimana dicurigai bahwa produk-produk besutan dari negeri Tirai Bambu tersebut sudah banyak disadap dengan menggunakan virus atau spyware untuk memata-matai pertahanan negara Amerika Serikat, imbasnya ternyata begitu banyak, diantaranya adalah pemutusan kerjasama antara beberapa perusahaan teknologi Amerika Serikat dengan Tiongkok. Begitu juga dengan larangan Presiden Amerika Serikat, yaitu Donald Trump tentang perusahaan Tiongkok yang berdiri di negara adidaya tersebut.
Imbasnya juga dirasakan oleh salah satu perusahaan besar dari China, yaitu Huawei, pastinya banyak yang sudah tidak asing dengan nama yang satu ini bukan. Dikenal sebagai salah satu merk perangkat telekomunikasi terbesar dan juga banyak digunakan oleh masyarakat dunia, namun sekarang ada banyak negara-negara yang memboikot dan tidak memperbolehkan masyarakatnya untuk menggunakan produk dari Huawei tersebut. Mulai diantaranya adalah hardware, software hingga belakangan ini juga sistem operasinya yang di gadang-gadang sebagai mata-mata Negara tiongkok.
Belum lama Google juga memutuskan kontrak kerjasama dengan Huawei tersebut, hal ini ditunjukkan dengan hilangnya dukungan terhadap update untuk sistem operasi berbasis Android pada smartphone besutan dari Huawei ini. jadi untuk produk Huwaei yang diluncurkan di luar negara Tiongkok, maka bersiap-siap saja karena nantinya tidak akan dapat lagi menikmati layanan aplikasi yang berasal dari Google, seperti diantaranya adalah Gmail bahkan juga GooglePlay.
Awal Mei lalu Presiden Amerika Serikat yaitu Donald Trump sudah menandatangani perintah terkait dengan ancaman musuh asing melalui jaringan telekomunikasinya. Sehingga kemudian mulai membatasi keterlibatan perusahaan-perusahaan asing di dalam jaringan operator nasional di Amerika Serikat. Hal inilah yang kemudian membuat Huawei diboikot atau dilarang untuk menjual produk-produknya kedalam negara tersebut. Meskipun Huawei sendiri sudah berkali-kali membantah jika seandainya produknya tersebut membahayakan dan juga sebagai mata-mata seperti apa yang telah dituduhkan.
Bahkan Amerika Serikat mulai mengajak beberapa negara lain terutama sekutunya untuk ikut serta dalam memboikot produk dari Huawei, sehingga banyak yang sudah beranggapan jika seandainya Huawei akan segera berakhir, apalagi dengan tidak adanya dukungan kerjasama dari Google. Hanya saja jangan khawatir mengingat pengguna dari smartphone keluaran Huawei nantinya tetap bisa untuk akses Android versi terbaru, yaitu lewat Open Source.
Beberapa negara yang lainnya juga masih tetap menjalin kerjasama dengan Huawei, termasuk juga diantaranya di Indonesia, karena perusahaan yang satu ini juga memiliki andil atau peran yang sangat besar di dalam pembangunan jaringan 5G yang direncanakan nantinya dapat dinikmati oleh masyarakat di tahun 2020. Namun dengan adanya pencabutan berbagai macam kerjasama ini tentunya mungkin bisa mengancam keberadaan teknologi 5G yang sudah sejak lama direncanakan akan dibuat tersebut. Sebenarnya tak hanya Google saja, melainkan beberapa perusahaan besar yang lainnya seperti Intel dan juga Qualcomm ternyata juga sudah mulai mencabut kerjasama dengan perusahaan tersebut. Tentunya cukup meresahkan bagi para pengguna smartphone keluaran dari Huawei ini, mengingat tidak bisa memasok chip-chip berkualitas lagi, sehingga diperkirakan nantinya penjualan produk baru mereka juga akan turun. Bahkan beberapa negara alliance Amerika Serikat yang diberi nama sebagai Five Eyes, diantaranya adalah Australia hingga Selandia Baru juga ikut serta dalam menghentikan kerjasama dengan Huawei. Bagaimana dengan Anda sendiri? apakah dengan adanya pemutusan kerjasama dan berbagai macam perubahan yang terjadi pada perangkat teknologi tersebut, nantinya juga akan membuat Anda beralih memakai produk smartphone dari merk yang lainnya?