
Facebook Peringatkan Pengguna Saat Akan “Share” Berita Lawas
Sebagai platform yang besar dan mempunyai banyak sekali pengguna di seluruh dunia, maka tidak heran apabila Facebook diharapkan dapat untuk membantu menanggulangi hoaks. Hal tersebut karena masyarakat yang juga menggunakan Facebook tidak jarang juga mengkonsumsi berita dari media sosial yang satu ini. Bagi pengguna yang sudah kritis tentunya akan mempunyai berbagai pertimbangan untuk mengkonsumsi dan menyebarkan berita yang telah dibaca. Tetapi tidak begitu dengan pengguna yang dengan mudah percaya dan menelan dengan mentah informasi yang baru dibacanya.
Oleh karena itulah, sebagai platform besar yang sering digunakan, Facebook juga mempunyai beberapa cara yang diharapkan dapat untuk menanggulangi berita hoaks dan menghentikan penyebarannya. Adapun untuk beberapa fitur yang dipunyai Facebook untuk tujuan ini adalah sebagai berikut:
- Pertama adalah dengan memudahkan pengguna Facebook yang akan melakukan pelaporan berita. Setiap pengguna bisa berpartisipasi untuk dapat melaporkan berita yang mempunyai unsur hoaks, kebencian, dan juga spam. Pelaporan tersebut akan dimudahkan sehingga hal tersebut membuat sebuah berita dapat dihapus dan menjadi salah satu cara penanggulangan hoaks.
- Kedua adalah memperingatkan pengguna ketika akan membagi berita yang sedang panas. Facebook bekerjasama dengan International Fact Checking Code yang akan bisa mengidentifikasi laporan atau berita yang tertulis.
- Ketiga Facebook juga memberikan berita dilinimasi penggunaan dengan berita yang tidak mempunyai unsur hoaks.
- Terakhir adalah memutus insentif yang akan dilakukan bagi penyebar berita palsu. Sehingga hal ini akan membuat pengguna lebih berhati-hati ketika menyebarkan sebuah berita.
Selain beberapa fitur seperti di atas, Facebook juga mempunyai fitur terbaru yang diharapkan dapat menanggulangi penyebaran hoaks. Pada umumnya berbagai fitur yang dipunyai Facebook diharapkan untuk menuntun pengguna dapat memilih dan menyaring berita dengan benar. Pengguna juga diharapkan tidak melakukan penyebaran berita hoaks dengan sengaja. Sedangkan untuk yang tidak bermaksud melakukan penyebaran berita hoaks, maka akan dibantu dengan fitur yang dapat membuat pengguna lebih kritis terhadap berita yang dibaca. Seperti salah satu fitur tersebut adalah ketika pengguna akan membagikan berita yang sudah lawas.
Berita yang muncul dilinimasa pengguna bisa saja merupakan berita lama, sedangkan pengguna juga tidak sadar akan hal tersebut. Sehingga membuat pengguna hanya akan membaca berita dengan konteks saat itu dengan tambahan informasi yang didapatkan dari berita yang sudah lawas dan tidak relevan. Oleh karena itulah untuk memperingatkan pengguna apabila akan membagikan berita lawas, Facebook menawarkan informasi mengenai usia berita yang dibaca dan akan dibagikan.
Fitur ini akan memberikan peringatan pada pengguna apabila akan membagikan artikel yang sudah lawas. Batas lama artikel tersebut apabila sudah lebih dari 90 hari atau tiga bulan lamanya. Sehingga ketika akan membagi berita dengan menekan tombol share, sebelumnya Facebook akan melakukan pemberitahuan lewat pop up dan menginformasikan mengenai usia artikel tersebut. Peringatan tersebut akan berisi mengenai usia berita yang akan dibagi.
Setelah munculnya pop tersebut, pengguna tetap akan diberikan pilihan yaitu dapat tetap membagi berita yang telah dibaca atau membatalkannya. Fitur ini seperti yang telah disebutkan akan menghindari berita yang tidak relevan untuk satu kondisi yang sama. Sehingga pengguna tidak akan salah membagikan berita dengan adanya peringatan usia berita dari Facebook. Sedangkan apabila masih membagikan berita dengan tujuan yang tidak baik maka juga ada beberapa akibat yang akan dirasakan pada akun pengguna Facebook.