Bagaimana WhatsApp Bisa Kena Hack?

Bagaimana WhatsApp Bisa Kena Hack?

Kecanggihan teknologi yang ada saat ini memang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mempermudah berbagai macam kegiatan mereka. Termasuk diantaranya juga ada transaksi-transaksi berbau keuangan yang bisa dilakukan secara online. Umumnya masyarakat sendiri juga banyak menggunakan WhatsApp sebagai salah satu layanan utama untuk kebutuhan komunikasi mereka. Apalagi memang bentuk komunikasi yang dapat dilakukan lewat aplikasi yang satu ini sangatlah banyak, mulai diantaranya adalah chatting sampai dengan videocall, bahkan tak hanya dengan satu orang saja, melainkan menghubungkan dengan banyak orang sekaligus.

Hanya saja belakangan ini isu peretasan atau yang dikenal juga sebagai hack memang kerap kali terjadi, khususnya adalah pada pengguna aplikasi WhatsApp tersebut. Hal ini pastinya juga memunculkan kekhawatiran tersendiri bagi kita yang kerap kali menggunakan aplikasi ini untuk kebutuhan komunikasi sehari-hari. Apalagi beberapa waktu lalu ada aktivitas WhatsApp milik Ravio Patra yang diretas. Menurut sumber sendiri aplikasi milik dari Ravio tersebut diretas oleh orang yang tidak dikenal untuk kemudian dipakai menyebarkan informasi atau pesan yang isinya adalah provokasi.

Seorang praktisi keamanan ciber, yaitu Alfons Tanujaya yang berasal dari Vaksin.com kemudian juga membeberkan adanya beberapa kemungkinan dimana semua akun WhatsApp tersebut dapat diretas. Diantaranya adalah pelaku tersebut sengaja masuk ke akun WhatsApp dengan menggunakan nomor WhatsApp calon korbannya. Setelah masuk nantinya akun WhatsApp tersebut akan mengirimkan nomor atau kode OTP dengan jumlah 6 digit angka melalui SMS calon korbannya. Jika seandainya tautan verifikasi tersebut diklik, maka secara otomatis akun akan berpindah kepada pelaku.

Hanya saja memang dimana korban mau memberikan kode OTP tersebut juga bukan hal yang mudah. Dimana mungkin pelaku tersebut akan melakukan beberapa teknik, diantaranya adalah rekayasa sosial. Caranya sudah pasti dengan menipu korbannya. Misalnya adalah dengan iming0iming undian berhadiah ataupun yang lainnya, sehingga korban tersebut mau membagikan atau mengeklik tautan yang tersedia. Jika seandainya cara yang dilakukan tersebut berhasil, maka memungkinkan peretasan akan terjadi.

Namun bagaimana jika seandainya cara tersebut tidak berhasil?, maka akan ada alternatif lain yang dilakukan yaitu dengan cara mendapatkan SMS calon korbannya tersebut, jadi nantinya mereka bisa mendapatkan kode OTP atau tautan untuk verifikasinya. Untuk penyadapan ini bisa dilakukan dengan mengandalkan aplikasi pihak ketiga, dimana ini dikenal juga sebagai SMS forwarder. Hanya saja untuk bisa meretasnya, maka korban harus memiliki aplikasi tersebut terlebih dahulu dan diatur, sehingga nantinya baru bisa melakukan peretasan.

Selain dengan mengandalkan aplikasi, pada dasarnya untuk penyadapan SMS ini juga dapat dilakukan dengan layanan SMS Auto Divert, berasal dari nomor operator seluler dan juga menghubungi kode USSD, tentunya sesuai dengan operator yang digunakan di ponsel korbannya tersebut. Baru setelah layanan tersebut aktif, maka nantinya SMS akan dilanjutkan ke nomor yang sudah dikuasai oleh pelakunya tersebut. Setelah itu ketika SMS berhasil didapatkan, maka pelaku baru dengan mudah dapat memasukkan kode OTP atau dengan mengeklik aturan verifikasi hingga menguasai akun WhatsApp dari pemiliknya.

Cara-cara tersebut yang sangat umum dilakukan untuk melakukan penyadapan atau hack pada aplikasi WhatsApp. Untuk itu pastikan jangan sampai menyetujui adanya pengalihan akun WA jika seandainya menerima SMS. Maupun sebaiknya pengguna WhatsApp ini lebih selektif dalam mengecek apakah terdapat aplikasi SMS forwarder maupun SMS divert atau tidak yang terpasang di ponsel.

No Comments

Post a Comment

Comment
Name
Email
Website

x Logo: Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security