
Mass Rapid Transit atau yang dikenal sebagai MRT belakangan ini memang baru saja dioperasikan, namun masih secara khusus di Ibukota yaitu Jakarta. Diharapkan dengan adanya pengembangan baru dari akses transportasi yang satu ini, maka kedepannya bisa mengurangi kemacetan yang terjadi di Ibukota tersebut. Mengingat bukan sebuah rahasia lagi jika seandainya semakin lama jumlah pendatang kian banyak, hal ini membuat jalanan di Jakarta kian padat. Namun dengan keberadaan MRT atau kereta cepat ini, diharapkan nantinya masyarakat kian banyak yang mulai beralih menggunakan MRT tersebut dan tidak memakai kendaraan pribadi guna mengurangi kemacetan.
Hanya saja ternyata kemudian masalah baru timbul di MRT ini, bukan hanya yang berhubungan dengan disiplin masyarakat penggunanya saja, melainkan juga terkait dengan telekomunikasi. Bukan sebuah rahasia lagi jika seandainya jalur MRT berbeda dengan kereta pada umumnya, dimana terletak di bawah tanah, yang mana hal ini menyebabkan jaringan telekomunikasi yang ada disana, hampir semua operator seluler tidak berfungsi dengan baik, mereka yang sudah pernah menggunakan sarana transportasi umum tersebut pasti sudah merasakannya bukan.
Dimana ketika sudah memasuki kawasan masuk, maka sinyal atau jaringan sama sekali tidak terdeteksi, jika memang ada beberapa diantaranya yang masih bisa digunakan untuk mendeteksi sinyal, namun juga sangat terbatas dan tetap sulit dipakai untuk komunikasi. Tentunya hal ini akan tetap menganggu masyarakat yang memanfaatkan layanan transportasi tersebut bukan, karena jika mereka sibuk dan amat sangat membutuhkan perangkat komunikasi, maka tidak akan pernah memakai MRT ini sebagai alternatif untuk kendaraan umum.
Padahal idealnya seharusnya semua operator seluler tersebut harus sudah membuka jaringan untuk rute stasiun yang ada di MRT, untuk mendukung kenyamanan dari pengguna atau konsumen mereka sendiri, baik itu yang sifatnya tunnel maupun yang ada di atas tanah. Namun hal ini pastinya akan menjadi tantangan yang sangat besar bagi mereka. Dimana bukan sebuah rahasia lagi dana yang dibutuhkan untuk kepentingan ini terbilang banyak, tentunya harus ada investor besar yang berperan di belakangnya.
Jika memang nantinya ada beberapa operator yang sudah mulai siap sedia dalam memberikan layanan atau akses jaringan hingga ke MRT, tentunya akan ada semakin banyak yang berpindah memakainya. Karena semakin banyak diantara masyarakat yang mulai merasakan kenyamanan bebas macet dengan naik sarana transportasi MRT tersebut. Banyak juga diantara perusahaan telekomunikasi yang sudah siap sedia untuk mencanangkan hal tersebut. Seperti diantaranya adalah dari Telkomsel, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi tersebut setidaknya sudah memasang 48 BTS di 13 stasiun yang dilewati oleh MRT tersebut, agar pengguna mereka tetap nyaman berkomunikasi saat naik MRT.
Bukan sebuah rahasia lagi jika seandainya Telkomsel yang paling cepat dalam memberikan gebrakan tersebut, karena memang di Indonesia sendiri jumlah pelanggan dari Telkomsel ini mencapai angka 7,8 juta pelanggan, tentunya bukan jumlah yang kecil bukan. Mereka sudah mulai membangun kenyamanan jaringan komunikasi ini mencontoh negara-negara yang sudah sukses sebelumnya, seperti diantaranya adalah Singapura dan juga Hong Kong.
Selain Telkomsel sendiri juga sudah ada Smartfren yang telah resmi terpasang dirute MRT Jakarta.
Dan bukan tidak mungkin kedepannya 2 operator besar lainnya di Indonesia yang mengembangkan layanan komunikasi tetap lancar di MRT, diantaranya adalah Indosat Ooredoo dan juga XL Axiata. Kedepannya tentu akan semakin banyak operator seluler yang mendukung layanan tersebut demi kenyamanan konsumen setianya.